Dalam beberapa dekade terakhir, kajian sastra Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pendekatan sosiologis yang pernah mendominasi wacana kritik sastra kini berdampingan dengan berbagai paradigma baru yang menawarkan cara pandang lebih luas, termasuk pendekatan ekokritik yang menyoroti relasi antara teks, manusia, dan lingkungan. Perubahan ini menunjukkan bahwa sastra tidak hanya menjadi medium ekspresi estetik, tetapi juga ruang refleksi atas isu- isu kemasyarakatan, ekologis, dan kemanusiaan. Buku ini dihadirkan untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai lintasan perkembangan kritik sastra Indonesia, mulai dari landasan teoritis hingga aplikasinya dalam membaca karya sastra. Dengan demikian, pembaca diharapkan memperoleh sudut pandang yang lebih kaya dalam mengapresiasi sastra sekaligus lebih kritis dalam menafsirkan dinamika kehidupan yang direpresentasikan di dalamnya.