Berbicara masalah bagaimana seseorang belajar tidak dapat dilepaskan dari proses belajar itu sendiri. Proses belajar merupakan fenomena kompleks yang telah lama menjadi fokus kajian berbagai dari berbagai disiplin ilmu, termasuk kajian dalam ilmu pendidikan. Ada banyak teori belajar yang muncul dan berkembang untuk menjelaskan bagaimana belajar itu terjadi. Dari berbagai teori tersebut, teori belajar sosial memberikan perspektif yang unik dan berbeda dalam menjelaskan proses belajar. Teori belajar sosial pertama kali diperkenalakan oleh Albert Bandura, dimana teori ini memberikan penekanan bahwa proses belajar terjadi melalui observasi, imitasi, dan modeling. Hal ini sekaligus menekankan bahwa belajar tidak hanya terjadi melalui pengalaman langsung saja. Dengan kata lain, teori ini meyakini bahwa manusia dapat belajar hanya dengan mengamati perilaku orang lain, tanpa harus mengalami secara langsung hasil atau konsekuensi dari perilaku tersebut. Teori belajar sosial hadir membawa paradigma baru yang mengubah cara pandang kita dalam memahami proses pembelajaran. Jika sebelumnya teori behavioristik muncul dengan penguatan bahwa belajar merupakan stimulus dan respon yang dialami, dimana pembelajaran adalah proses dari trial and error. Kehadiran Bandura mengubah paradigma ini menjadi interaksi sosial dan lingkungan memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan perilaku dan dalam proses belajar itu sendiri. Buku ini pada dasarnya bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para pembaca tentang teori belajar sosial, mulai dari landasan teoritis hingga penerapan praktisnya dalam berbagai konteks, terutama dalam dunia pendidikan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, buku ini di bagi ke dalam dua bagian, yatu: bagian satu tentang. landasan teoritik teori belajar sosial dan bagian dua tentang teori sosial dan penerapannya di era teknologi informasi.