Salah satu pendekatan penelitian yang paling tradisional adalah pendekatan penelitian kuantitatif yang prinsip-prinsip keilmuannya bersumberkan pada prinsip positivism atau objectivism. Positivism menganut asumsi tentang dunia atau ilmu pengetahuan yang dijabarkan ke dalam tiga dimensi filsafat ilmu pengetahuan, yaitu ontologi, epistemologi, dan kodrat dasar manusia. Ketiga dimensi filsafat ilmu pengetahuan ini mengandung aspek yang saling berkaitan antara darimana asal ilmu pengetahuan atau fenomena sosial, bagaimana diperoleh, bagaimana ia dikomunikasikan dengan individu lainnya, dan bagaimana kodrat dasar manusia. Yang terakhir menjelaskan sifat dasar dari tingkah laku manusia yang diasumsikan sebagai suatu hal yang sudah ada dan diatur, dikontrol oleh lingkungannya. Dengan prinsip-prinsip keterkaitan seperti hal ini, maka penelitian kuantitatif yang didasarkan pada prinsip positivism, berasumsi bahwa ilmu pengetahuan/kebenaran itu sudah ada di luar sana dan seorang peneliti harus menjadi seorang observer untuk mencari kebenaran tersebut dengan menggunakan instrumen-instrumen sebagai alat ukur dalam mencari kebenaran tersebut.