Buku berjudul Politik Lokal: Penjelajahan Konseptual dan Praktik ini bertujuan untuk membahas konsep dasar, kerangka teori (theoretical framework), dan praktik-praktik penyelenggaraan politik lokal di Indonesia. Adagium small is beautiful membuat akademisi asing seperti Aspinall dan Fealy (2003), Harriss et al. (2005), Nordholt dan Klinken (2007), maupun Hadiz (2010) melakukan kajian ekstensif mengenai dinamika politik lokal di Indonesia pasca-Reformasi. Sedangkan di level akademisi nasional, buku referensi karya Aminah (2014) dan Agustino (2014) juga menjadi rujukan penting bagi peminat isu politik lokal. Pentingnya kajian politik lokal di Indonesia tidak bisa lepas dari trajektori yang ada. Selama kurang lebih 32 tahun, Orde Baru menerapkan sentralisasi kekuasaan dalam menata relasi pusat dan daerah. Reformasi 1998 menjadi momentum bagi aktor-aktor politik di arus lokal untuk menuntut demokratisasi dan otonomi yang lebih luas dalam mengelola wilayahnya sendiri. “Desentralisasi” menjadi mantra baru untuk menuntut otonomi daerah.