Masyarakat Sentani mempunyai berbagai kekayaan folklor, misalnya,cerita rakyat (legenda, mite, fabel, dan dongeng), lantunan lisan (helaehili,helaehelae,helaehuba, danehabla), ungkapan tradisional (pepatah dan peribahasa), permainan rakyat, lukisan kulit kayu (malo), ukiran (ohomo),tarian adat, arsitektur tradisional, dan lain-lain. Para informan menerangkan bahwa pada masa lalu, masyarakat Sentani lama menuturkan cerita kepada anak-anak atau cucu mereka sebagai media untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, sejarah, dan pendidikan karakter seperti kerja keras, kerja sama, kedisiplinan, menolong sesama, menghormati sesama, mencintai lingkungan. Ungkapan tradisional, baik peribahasa maupun pepatah, pun digunakan sebagai alat untuk menyampaikan nasihat dan teguran secara halus. Ehabladilantunkan untuk mengisahkan sejarah suku dan kehidupan sosial masyarakat pada umumnya. Akan tetapi, bercerita dan melantun tersebut semakin hari semakin jarang ditemukan seiring dengan menghilangnya generasi tua dan kurangnya sosialisasi kepada generasi muda. Salah satu genre folklor yang semakin sulit ditemukan pelantunannya adalahehablayang menjadi fokus utama dalam buku ini.