Pulau Asei bukan hanya menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata, keramahtamahan penduduknya tetapi juga menghadirkan warisan budaya yang hidup dan terus berkembang di tengah masyarakat adat yang menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur. Di sinilah seni lukis kulit kayu (khombouw malo), ukiran kayu (ohomo), religi, dan sastra lisan yang menjadi simbol identitas dan kebanggaan lokal yang telah dikenal hingga mancanegara. Buku ini hadir dari proses impian, perenungan, perjalanan, perjumpaan, dan kesempatan. Kami mencoba merangkum pengalaman, wawancara, dan observasi lapangan dalam bentuk narasi yang mudah diakses oleh siapa pun—baik wisatawan, peneliti, pemerhati budaya, maupun masyarakat umum yang ingin mengenal Pulau Asei lebih dekat dan mengunjunginya.