Buku Permainan Tradisional masyarakat Sentani Jayapura yang dilakukan oleh Ibu Wigati Yektiningtyas dan tim merupakan upaya yang penting dan mendesak. Mengingat bahwa permainan tradisional diwariskan secara lisan dan mengandalkan ingatan. Kelemahan dari tradisi lisan adalah sistem pewarisan yang sering tidak berjalan dan kebanyakan luput dari pencatatan. Perubahan medium dari lisan ke medium tulisan, percetakan (printing), dan sampailah pada medium digital saat ini juga ikut menggerus permainan tradisional. Sebagaimana disampaikan oleh Walter J. Ong, (1983) bahwa kehadiran medium baru cenderung menghancurkan medium lama. Begitulah yang terjadi pada hampir sebagian besar tradisi lisan Indonesia termasuk permainan tradisional dari Sentani. Kehadiran game online sebagai medium baru permainan, misalnya lebih diakrabi oleh generasi muda kita jika dibandingkan dengan permainan tradisional. Hilangnya permainan tradisional juga ikut menggerus dan menghilangnya nilai kebersamaan dalam komunitas karena game cenderung mengubah anak-anak menjadi invidual. Hal ini sangat bertolak belakang dengan semangat kebersamaan pada masyarakat tradisi kita yang mengutamakan kebersamaan. Selain itu, permainan tradisonal menurut masyarakat Sentani juga memiliki fungsi untuk mendamaikan perselisihan antar suku. Permainan tradisional juga mengajarkan kerjasama tim atau kelompok yang solid. Nilai-nilai positif yang dimiliki dalam permainan tradisional ini tidak akan berguna jika pewarisannya tidak dilanjutkan kepada generasi muda Sentani.