Penulisan buku ini berangkat dari kegelisahan akademik yang terus mengemuka dalam dunia pendidikan seni rupa: apakah penciptaan karya seni dapat dianggap sebagai penelitian? Pertanyaan tersebut bukan sekadar persoalan metodologis, melainkan juga menyentuhaspek filosofis, epistemologis, dan pedagogis. Selama ini, penelitian kerap dipahami dalam kerangka yang sempit,terbatas pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif yang bersandar pada data verbal atau numerik.Sementara itu, aktivitas seni sering dianggap berada di luar ranah ilmiah,seolah-olah hanya merupakan ekspresi subjektif atau produk estetis belaka. Pandangan demikian perlu dikaji ulang, sebab seni pada hakikatnya mengandung daya pencarian, penemuan, dan pengembangan pengetahuan yang tidak kalahketat dengan bidang ilmu lainnya.