Arkeologi musik merupakan perpaduan keilmuan arkeologi dan musik. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan masa lampau, kebudayaan masa lampau dipelajari dari peninggalan-peninggalan materi yang ada (Flatman, 2011). Studi musik adalah studi tentang bunyi nada- nada, peralatan musik, cara mengolah bunyi, kegunaan dan fungsinya bagi manusia. Arkeologi musik merupakan bentuk dari sebuah kemitraan yang melibatkan dua disiplin ilmu, yaitu Arkeologi dan Musikologi. Keilmuan arkeologi musik di Indonesia masih relatif baru, sementara keilmuan arkeologi sendiri sudah ada sejak Belanda dan Inggris menjajah Indonesia, menemukan Candi-candi serta meneliti. Kehidupan musik tidak bisa dilepas dari kehidupan masyarakat baik keperluan ritual maupun keperluan hiburan. Sementara objek kebudayaan materi termasuk peralatan musik serta bunyinya mampu menjadi aktan dalam kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan material menekankan bagaimana benda tak berjiwa di antara lingkungan bertindak atas manusia, dan diberlakukan manusia untuk tujuan fungsi sosial, mengatur relasi sosial dan memberikan arti simbolis pada aktivitas manusia (Pradoko, 2017). Pada buku ini diungkapkan pula betapa pengaruh musik kuno menggerakkan perilaku manusia.