Collaborative governance telah menjadi salah satu pendekatan yang semakin relevan di tengah kompleksitas permasalahan publik. Persoalan pembangunan tidak lagi dapat diselesaikan hanya oleh pemerintah, melainkan menuntut keterlibatan berbagai aktor dunia usaha, masyarakat sipil, komunitas lokal, hingga lembaga akademik dalam sebuah kerangka kerja yang kolaboratif. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa jarak antara konsep dan aksi masih cukup lebar. Di sinilah buku ini hadir untuk menjembatani diskursus teoretis dengan praktik nyata. Melalui bab-bab yang disajikan, pembaca diajak memahami dasar-dasar konseptual collaborative governance, sekaligus menelusuri berbagai strategi, tantangan, dan peluang implementasinya. Penekanan diberikan pada bagaimana prinsip-prinsip kolaborasi dapat dioperasionalisasikan dalam konteks kebijakan publik Indonesia, baik di tingkat nasional maupun lokal. Dengan demikian, tulisan ini tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga menghadirkan perspektif kritis terhadap kondisi faktual, sembari menawarkan gagasan transformatif untuk membangun tata kelola yang lebih inklusif, transparan, dan berkelanjutan.