Buku ini hadir sebagai ruang pengenalan awal, bagaimana memproduksi cerita. Tentu telah banyak buku-buku yang memandu seseorang agar piawai menulis cerita. Perbedaannya, buku ini memfokuskan diri pada fiksimini atau flash-fiction; bentuk cerita yang yang sangat pendek, padat, dan unik. Sebenarnya bentuk ini bukan sesuatu yang baru. Hanya saja, di era digital, genre fiksi ini hadir kembali dengan eksperimentasi bentuk (formally experimental) yang kembali diminati. Eksperimentasi bentuk tersebut disesuaikan dengan ruang yang menampungnya. Genre fiksi ini secara leluasa bersentuhan dengan fitur-fitur media sosial yang banyak diakrabi anak-anak muda. Kehadirannya tidak sekadar menarik, tetapi juga menantang, memantik kreativitas, dan menyenangkan. Selain itu, ia membuka peluang untuk mengenalkan sastra dengan cara yang seru dan sesuai dengan kecenderungan anak-anak muda yang gemar bermedia sosial. Itulah sebabnya, pembelajaran menulis sastra melalui fiksi digital (digital fiction), terutama fiksimini, bagi penulis pemula perlu dilakukan. Para penulis pemula tersebut diajak untuk mengenali genre fiksimini yang lebih pendek sehingga tidak membebani, tetapi tetap menantang kreativitas dan imajinasi mereka.