Perkembangan bahasa Jawa di Yogyakarta di kalangan pelajar khususnya Sekolah Dasar (SD) menunjukkan berbagai variasi. Observasi dilakukan pada empat sekolah yaitu SD A, SD D, SD B, dan SD C. Siswa kelas 1 rata-rata hanya menguasai ragam bahasa ngoko untuk menyebutkan anggota tubuh, kegiatan sehari-hari, serta penguasaan kalimat. Demikian halnya dengan siswa kelas 2. Masih banyak dijumpai adanya siswa yang melafalkan bahasa Jawa dengan mengacu pada prinsip bahasa Indonesia. Hal serupa juga dijumpai pada siswa kelas 3 dan 4. Di jenjang kelas tersebut, siswa masih terbatas untuk menguasai kosakata berbahasa Jawa ngoko dan krama. Hanya sebagian kosakata yang mampu dilafalkan dengan tepat sesuai kaidah bahasa Jawa. Kosakata tersebut berkaitan dengan aktivitas sehari-hari yang sering dilakukan oleh siswa. Pada jenjang kelas 5 maupun 6 masih dijumpai juga siswa yang belum sepenuhnya memahami beberapa istilah anggota tubuh dalam bahasa Jawa ngoko dan krama, meskipun hanya sebagian kecil. Di jenjang tersebut, siswa menguasai penyebutan kegiatan sehari-hari yang sering dilakukan seperti mangan, turu, adus.